MUSIRAWAS SUMSEL - Ada yang menarik terungkap dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan Megangsakti untuk Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2023, Rabu (9/2/2022) kemarin. Salah satunya soal Layanan Ambulance di Puskesmas Megangsakti.
Diungkapkan Kades Trisakti, Jasman, dirinya pernah mendampingi warganya yang membutuhkan pelayanan ambulance Puskesmas Megangsakti untuk dirujuk ke RS Sobirin di Lubuklinggau. Lantaran emergency, ia mengira akan mudah mendapat fasilitas kendaraan darurat itu. Tapi yang didapat adalah layanan yang aneh.
"Anehnya itu, pasien mau saya bawa pake kendaraan pribadi, tidak boleh. Harus pake ambulance, tapi bayar. Karena saya kebetulan tidak bawa uang, saya bilang 'saya kadesnya, saya yang tanggung jawab' tetap gak jalan ambulance-nya. Harus bayar dulu. Akhirnya, saya minta anak saya bawa uang ke puskesmas, baru bisa jalan, " tutur Kades.
Bukan cuma itu, lanjut Kades, ada lagi kejadian pas bawa warga yang minum racun.
"Sama ribetnya. Malah ditambah lagi harus nunggu sistim rujukan online dulu dari RS Sobirin. Ini orang udah sekarat malah disuruh nunggu, " kata Kades.
Untuk itu, ia berharap ada perbaikan di pihak Puskesmas.
"Sebab orang sakit itu gak bisa direncanakan. Kalaulah itu sistim yang bikin ribet, tolong diubah sistimnya, " imbuh Kades.
Menanggapi hal ini, Nova, Perwakilan dari Puskemas Megangsakti mengungkapkan bahwa dirinya mewakili KUPT Puskesmas Megangsakti yang mana dirinya tidak mempunyai kewenangan untuk menjelaskan secara detail soal kasus itu.
"Soal ambulance saya tidak bisa menjelaskan lebih jauh, karena tidak paham kondisi dan situasi saat itu. Namun ini akan menjadi evaluasi kami dan perbaikan kedepannya, " kata Nova.
Lalu terkait dengan sistim rujukan online, ia memaparkan kalau hal itu sudah menjadi standar prosedur baku. Dimana layanan kesehatan puskesmas, terkhusus rujukan harus menggunakan Sistim Rujukan Terpadu (Sisrute) secara online. Dimana hal ini menghubungkan puskesmas dan Rumah Sakit Rujukan.
"Ini berhubungan dengan bed. Kalau ada yang kosong dirujuk ke rumah sakit. Kalau tidak ada yang kosong, maka dirawat di Puskesmas. Sebenarnya layanan ini bukan menyulitkan, tetapi lebih memudahkan pasien, " jelasnya.
Mendengar 'kasus' ini, Wakil Bupati (Wabup) Musirawas, Hj. Suwarti Burlian yang 'berasal' dari tenaga kesehatan itu nampak gerah.
"Kedepan saya tidak mau lagi mendengar ada kejadian seperti ini lagi. Pelayanan publik, terutama kesehatan wajib menjadi perhatian serius. Apalagi yang menyangkut nyawa seseorang, " perintah Wabup.
Sementara itu, Anggota DPRD Musirawas, H Taslim juga terlihat geram.
"Ini pak kades dari Trisakti yang mengeluhkan pelayanan puskesmas. Itu pasiennya belum mati. Dulu, orang sakit dari SP5, ada yang sempat mati, " kata Taslim.
Ia mengaku heran, bagaimana bisa mobil ambulance yang harusnya siaga. Malah kehabisan BBM.
"Mustahil Ambulance kekeringan BBM. Untuk kirim orang sakit, Habis BBM. Untuk keliling-keliling, ada. Ini aneh. Tolong diperhatikan ini, " kata politisi PKB ini.
Senada dengan Anggota DPRD lainnya yakni, Siswantora. Ia meminta agar pelayanan puskesmas dapat lebih fleksibel.
"Jangan nunggu bed kosong. Tapi layanan kesehatan yang diperlukan. Ada tindakan dulu, bukan tempat tidur dulu, " tambah Siswantora.
Terkait layanan ambulance, politisi Partai Demokrat berpesan agak frontal.
"Kalo ambulance tigo unit itu tidak bisa melayani. Kempetkan bannyo. Dak papo, agak kasar dikit, " kata Siswantora. (dod)